Ads (728x90)



Setiap organ di dalam tubuh diciptakan untuk fungsi tertentu, masing masing organ menyempurnakan tubuh dengan fungsinya. Suatu organ dikatakan sakit apabila tak mampu atau tak sempurna lagi menjalankan fungsi yang karenanya ia diciptakan [ighotsah lahfan]. Maka ibarat bangkai yang tak mempengaruhinya lagi sebuah luka, dan tak bermanfaat untuknya segunung gizi, hal itu karena bangkai sudah tak sanggup melaksanakan fungsi tiap organ dalam tubuhnya.

demikian juga hati, terkadang hati merasa sakit bahkan sakit teramat parah, tetapi pemiliknya tak mampu merasa, karena ia lalai dan enggan untuk mengetahui kesehatan hatinya dan sebab-sebabnya. Ia tak lagi merasa sakit akibat luka perbuatan buruknya, luka karena maksiatnya, luka sebab rusaknya aqidah, inilah indikasi kematian hatinya.

Terkadang, seseorang merasakan sakitnya hati, kerasnya jiwa, namun tak tahan dengan pahitnya obat, sehingga ia memilih sakit ketimbang mencicipi pahitnya obat. kadang-kadang seseorang memaksakan diri tuk bersabar, namun tekadnya kandas dan memudar sehingga terhentilah kesabarannya, hal ini karena lemahnya iman, ilmu, pemahaman dan kesabarannya. Ibarat seseorang mendaki menuju puncak gunung, ia mengerti bila ia bersabar dijalan itu ia kan sampai di puncak tujuannya, bila kesabaran dan keyakinannya lemah ia kan kembali dari jalan itu dan tak sanggup menahan kesukarannya.
Maka bagimu sang pemilik hati dan kesabaran, untaian indah Ali bin Abi thalib cukup tuk menjadi lentera untukmu: “Dunia mulai beranjak pergi, sedang akhirat mulai beranjak datang, masing-masing (dunia dan akhirat) memiliki anak-anak. Maka jadilah anak-anak akhirat, jangan menjadi anak-anak dunia; karena hari ini adalah masa beramal, buka masa berhitung, sedang esok adalah masa berhitung, bukan masa beramal” [ighotsatul lahfan]


Post a Comment